Sepatu pertama kali berbentuk seperti sandal yang dianyam dari serat-serat yang diikat pada bagian atasnya untuk melindungi telapak kaki. Sandal tersebut ditemukan di Fort Rock Cave Amerika yang diperkirakan berasal dari 7.000 atau 8.000 tahun sebelum Masehi.
sandal Fort Rock Cave |
Kemudian ditemukan di Armenia sebuah sepatu yang berbentuk seperti lembaran kulit yang digunakan untuk membungkus kaki pemakainya, agar sepatu itu tak lepas maka pada bagian atas lembaran diberi sulaman tali. Bentuk sepatu itu seperti sepatu kain yang biasa dipakai para ninja di film-film. Sepatu yang ditemukan tersebut diperkirakan berumur lebih dari 5.000 tahun.
sepatu dari Armenia |
Pada tahun 2006, di daerah pegunungan Jotunheimen di Skandinavia ditemukan model sepatu yang kemungkinan besar adalah sepatu yang dulu dikenakan para kaum nomaden. Sepatu Jotunheimen terbuat dari kulit yang diperkirakan dibuat pada 1.800 tahun sebelum Masehi.
sepatu Jotunheimen |
Para ahli mempercayai, Moccasin, model sepatu yang masih dikenakan kaum Indian di Amerika Utara adalah salah satu model tertua sepatu yang masih ada. Mereka menggunakan bahan kulit atau kain yang digabung dengan sol yang terbuat dari kulit.
moccasin |
Kebudayaan Mesir kuno yang telah berumur ratusan tahun sebelum Masehi juga memiliki sepatu tersendiri yang biasanya dikenakan kaum bangsawan dan raja saja. Mereka mengenakan sandal flip flop yang beralaskan daun papirus. Pada lukisan dinding di sebuah Piramid ditemukan lukisan orang yang mengenakan sandal tersebut.
lukisan orang mengenakan sandal flip flop |
Bangsa Romawi dengan tingkat kebudayaan yang tinggi telah mendesain sebuah sepatu boot yang khusus dikenakan para tentaranya. Sepatu dan sandal berkembang pada masa kejayaan Romawi. Sepatu tersebut selain untuk seragam khas militer juga sebagai pelindung kaki karena disambung dengan pelindung kaki.
boot ala prajurit Romawi |
Pada abad pertengahan muncul model sepatu yang bermacam-macam. Pada umumnya orang Eropa mengenakan sepatu Espadrille yang berbentuk seperti sepatu penari balet dengan ikat hingga ke pergelangan kaki. Model ini
model espadrille |
Dari Polandia kemudian muncul sepatu yang diberi nama Crakow. Sepatu ini memiliki ujung meruncing, sehingga kadang untuk mengikuti mode sepatu tersebut, orang bisa membuat pasangan untuk bagian ujungnya saja. Cakrow ini kalau sekarang dikenakan pasti mengingatkan orang pada sepatu badut.
lukisan yang menunjukkan sepatu cakrow |
Lalu muncul model sepatu pattens, yaitu sepatu dengan model sol yang tinggi. Model ini untuk menunjukkan status sosial seseorang. Semakin tinggi statusnya semakin tinggi sol yang dia pasangkan pada sepatunya. Selain itu fungsinya untuk melindungi pemakainya dari jalanan yang masih belum baik di Eropa. Sepatu patten ini dikenakan kaum wanita dan pria.
salah satu sepatu patten kuno |
Model sepatu yang berasal dari Turki kemudian berkembang hingga ke penjuru Eropa. Chopine adalah model sepatu dengan hak tinggi yang menjadi trend bagi kalangan wanita di Venice. Seperti halnya patten, sepatu ini selain untuk melindungi pemakainya dari jalanan yang berlumpur juga untuk menunjukkan status sosial pemakainya, jadi sengaja dibuat tinggi-tinggi.
sepatu model chopine |
Perkembangan berikutnya, model sepatu hak tinggi juga dikenakan kaum laki-laki Eropa dengan variasi gerper logam pada bagian depannya. Bahkan untuk menunjukkan status sosial pemakainya, gesper tersebut dipasangi logam mulia atau bahkan permata. Sepatu ini berkembang pada zaman Raja Louis XIV dari Perancis.
sepatu hak tinggi kaum laki-laki bangsawan |
_________________________________________________________
Sumber: